Jepang
Ekonomi
Sejak periode Meiji (1868-1912), Jepang mulai menganut ekonomi pasar bebas dan mengadopsi kapitalisme model Inggris dan Amerika Serikat, karena pada awal sistem
pendidikan Barat diterapkan di Jepang, dan ribuan orang Jepang dikirim ke Amerika
Serikat dan Eropa untuk belajar, dan lebih dari 3.000 orang Eropa dan Amerika
didatangkan sebagai tenaga pengajar di Jepang. Maka dari itu, masyarakat Jepang
itu sendiri secara otomatis dengan mudah berpengaruh dengan pola berpikir
negara Eropa dan Amerika Serikat, hingga berujung kepada model system
perekonomiannya. Selain itu, kegiatan perekonomiannya diatur oleh pasar dan
diselaraskan dengan efisien, serta pelaku ekonominya diberi kebebasan untuk
melakukan kegiatan ekonomi yang disukainya.
Dalam Indeks Kemudahan Berbisnis, Jepang menempati peringkat
ke-12, dan termasuk salah satu negara maju dengan birokrasi
paling sederhana. Kapitalisme model Jepang memiliki sejumlah ciri
khas. Keiretsu adalah grup usaha yang beranggotakan
perusahaan yang saling memiliki kerja sama bisnis dan kepemilikan saham.
Negosiasi upah (shuntō) berikut perbaikan kondisi kerja antara
manajemen dan serikat buruh dilakukan setiap awal musim semi. Budaya bisnis Jepang mengenal konsep-konsep
lokal, seperti Sistem Nenkō, nemawashi, salaryman, dan office lady. Perusahaan di Jepang mengenal kenaikan pangkat
berdasarkan senioritas dan jaminan pekerjaan seumur hidup. Kejatuhan ekonomi gelembung
yang diikuti kebangkrutan besar-besaran dan pemutusan hubungan kerja
menyebabkan jaminan pekerjaan seumur hidup mulai ditinggalkan. Perusahaan
Jepang dikenal dengan metode manajemen seperti The Toyota Way. Aktivisme pemegang saham sangat jarang. DalamIndeks Kebebasan Ekonomi, Jepang menempati urutan ke-5
negara paling laissez-faire di antara 41 negara Asia
Pasifik.
Korea
Utara
Ekonomi
Korea Utara memiliki ekonomi komando karena negara ini terindustrialisasi, autarkik, dan sangat terpusat oleh dua negara (bersama-sama dengan Kuba) dengan ekonomi yang dimiliki negara dan direncanakan oleh
pemerintah sepenuhnya. Selain itu juga, semua alat dan produksi dimiliki oleh
negara tersebut.
Kebijakan isolasi Korea
Utara berarti bahwa perdagangan
internasional sangatlah
dibatasi. Korut mengeluarkan undang-undang pada tahun 1984 yang memperbolehkan
investasi asing melalui joint venture, akan tetapi gagal
mengundang investasi yang berarti. Pada tahun 1991, Zona Ekonomi Khusus Rason didirikan, dengan tujuan menarik
investasi asing dari Cina dan Rusia. Perusahaan-perusahaan Cina dan Rusia telah memperoleh hak untuk
menggunakan pelabuhan di Rason. Investor Cina telah merenovasi jalan dari Rason
ke Cina, dan pekerja kereta api Rusia merenovasi jalur kereta api dari
Rason ke Rusia.
Gaji rata-rata Korut
adalah sekitar $47 per bulan. Meskipun terdapat masalah ekonomi yang
substansial, kualitas hidup rakyat terus membaik dan upah pekerja terus
meningkat. Pasar swasta berskala kecil, disebut janmadang,
hadir di seluruh penjuru negara ini dan melayani penduduk dengan makanan dan
komoditas tertentu dari impor yang ditukar dengan uang, dengan demikian
membantu mencegah kelaparan.
Makanan, rumah,
kesehatan, dan pendidikan diberikan secara gratis oleh negara, dan
pembayaran pajak telah dihapuskan sejak 1 April 1974. Untuk meningkatkan
produktivitas pertanian dan industri, sejak tahun 1960-an, pemerintah Korea
Utara telah memperkenalkan sistem-sistem manajemen seperti sistem kerja
Taean. Pada abad ke-21, pertumbuhan PDB Korea Utara cukup lambat tetapi pasti, meskipun pada
beberapa tahun terakhir, angka pertumbuhan meningkat hingga 3,7% pada 2008
karena pertumbuhan sektor pertanian sebesar 8,2%.
Menurut perkiraan tahun
2002, sektor utama dalam ekonomi Korea Utara adalah industri (43,1%), diikuti
oleh jasa (33,6%) dan pertanian (23,3%). Pada 2004, diperkirakan bahwa
sektor pertanian menyerap 37% dari tenaga kerja, sementara industri dan jasa
menyerap sisanya, 63%.[6] Industri utama meliputi produk militer,
pembuatan mesin, energi listrik, bahan kimia, pertambangan, perlogaman,
sandang, pengolahan makanan dan pariwisata.
Pada 2005, menurut FAO, Korea Utara adalah produsen buah segar
terbesar ke-10,[77] dan
produsen apel terbesar ke-19. Korea Utara memiliki sumber daya alam yang
subtansial, dengan sumber daya utama meliputi besi, seng, batu bara, fluor,
tembaga, garam, timbal, tungsten, grafit, magnesium, emas,
pirit, fluorspar, dan listrik tenaga air.
Filipina
Ekonomi
Filipina merupakan keempat terbesar di Asia Tenggara dan ketiga puluh enam di dunia berdasarkan PDB. Filipina menganut sistem ekonomi campuran dengan industri utama bergerak pada bidang
pengolahan makanan, tekstil, elektronik dan otomotif. Pusat industri umumnya berada di daerah Metro Manila dan Metro Cebu. Agrikultur masih memegang peranan penting dalam perkembangan
ekonomi di Filipina. Hal ini dikarenakan dalam system
perekonomiannya, khususnya pada bidang-bidang tertentu pemerintah ikut campur
tangan Dan ikut menjalankan kegiatan ekonomi.
Amerika Serikat dan
Jepang telah menjadi mitra ekspor utama Filipina. Selain itu, RRC, Singapura, Hong Kong, Korea Selatan dan Jerman juga menjadi mitra ekspor terbesar Filipina. Sebagian besar ekspor berupa barang komponen elektronik
dan semi
konduktor, disamping itu hasil
alam seperti gas alam, minyak kelapa dan buah - buahan menjadi andalan utama
bidang ekspor hasil alam.
Pada 1998 ekonomi Filipina, sebuah campuran
dari pertanian, industri ringan, dan jasa
pendukung; mengalami kemunduran sebagai akibat dari krisis finansial
Asia dan
cuaca yang buruk. Pertumbuhan jatuh ke 0,6% pada 1998 dari 5% pada 1997, tetapi kembali ke sekitar 3% pada 1999, dan 4% pada 2000. Pemerintah telah menjanjikan untuk terus
mereformasi ekonominya untuk membantu Filipina setanding dengan perkembangan
negara industri Asia Timur. Hutang besar ("public
debt" sekitar 77% dari PDB), menghambat perbaikan situasi ekonomi. Alokasi
dana untuk hutang lebih tinggi dari pada untuk Departemen Pendidikan dan
militer digabungkan.
Filipina tergabung dalam
beberapa forum ekonomi internasional seperti ASEAN, WTO, Dan APEC.
Indonesia
Sistem perekonomian di
Indonesia bisa dikatakan tidak mengacu kepada dua kekuatan besar yang saling
berlomba saat ini yaitu system ekonomi kapitalis yang berlandaskan liberalisme,
dan system ekonomi sosialis yang berlandaskan komunis. Hal ini dapat dikatakan
karena kedua system tersebut tidak masuk kedalam system hidup masyarakat
Indonesia. Maka dari itu, Indonesia membentuk system perekonomiannya sesuai
dengan budaya bangsa Indonesia itu sendiri.
Para founding father
bangsa Indonesia merancang sebuah system kehidupan bangsa yang bisa
mepersatukan suku bangsa yang beragam ini. Pancasila menjadi salah satu jawaban
untuk permasalahan tersebut. Maka dari itu disebut juga Sistem
Perekonomian Pancasila. Pancasila dirancang agar bisa menampung semua
aspirasi komponen bangsa ini. Oleh karena itu, pancasila dijadikan sebagai
salah satu Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila juga dijadikan
inspiasi untuk merancang system perekonomian Indonesia. Sistem perekonomian
Indonesia haruslah sesuai dengan nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.
Selain itu, dalam
menjalankan roda perekonomian, Indonesia harus berlaku adil dan sesuai dengan
nilai-nilai kemanusiaan. Oleh karena itu, segala bentuk penindasan atas dasar
kegiatan ekonomi tidak dibenarkan. Kegiatan perekonomian yang dijalankan juga
semata-mata untuk membentuk persatuan bangsa yang kuat. Kegiatan perekonomian
yang merusak persatuan bangsa justru sangat dihindari dan tidak sama sekali
bermanfaat dalam jangka panjang. Dalam UUD 1945 pasal 33, dijelaskan panduan
dalam menjalankan roda perekonomian di Indonesia. Pasal 1 dijelaskan perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas dasar kekeluargaan. Pasal ini
menjelaskan segala bentuk perekonomian, pada dasarnya harus dibentuk
berdasarkan asas kekeluargaan. Tidak dibenarkan adanya bentuk penipuan,
penindasan, dan bentuk kejahatan lainnya. Pasal ini juga seringkali dijadikan
dasar untuk kegiatan koperasi yang bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya.
Amerika Serikat
AS menjalankan sistem ekonomi kapitalis (ekonomi pasar bebas) karena
pertumbuhan ekonomi negara ini kokoh di permukaannya, pengangguran dan inflasi rendah, dan defisit perdagangan yang
rendah (berarti AS membeli lebih banyak barang dari negara lain daripada
menjual). Selain itu pemerintahannya tidak ikut campur secara langsung dalam
kegiatan ekonomi.
Ekonomi AS ialah salah
satu yang terpenting di dunia. Banyak negara telah menjadikan dolar
AS sebagai tolok
ukur mata uangnya, artinya berharga atau tidaknya mata uang
mereka ditentukan oleh dolar. Sejumlah negara menggunakan dolar sebagai mata
uangnya. Bursa sahamAS dipandang sebagai indikator ekonomi dunia.
Negara ini memiliki
banyak sumber daya mineral, seperti emas, minyak, batu bara dan endapan uranium. Pertanian membuat negara ini berada di antara
produsen utama, di antara lainnya, jagung, gandum, gula dan tembakau.AS memproduksi mobil, pesawat terbang danbenda elektronik. Sekitar 3/4 of penduduk AS bekerja di industri jasa.
Jarak
struktur sosial Amerika Serikat besar, berarti sejumlah orang Amerika cukup
kaya. Walaupun sebenarnya masih ada juga rakyat yang hidup di bawah garis
kemiskinan. 51% dari seluruh rumah tangga memiliki komputer dan 41% memiliki
akses Internet pada 2000, angka yang telah akses Internet
di Amerika Serikat berkembang menjadi 75% pada 2004. Lebih lanjut, 67,9%
penduduknya memiliki rumah sendiri pada 2002. Pendapatan perkapita penduduk
Amerika $37.000 setahun pada 2002.
Cina
Republik Rakyat Cina
mencirikan ekonominya sebagai Sosialisme, karena sejak akhir 1978, kepemimpinan Cina telah memperbarui ekonomi dari ekonomi terencana Soviet ke ekonomi yang
berorientasi-pasar tapi masih dalam kerangka kerja politik yang kaku dari
Partai Komunis. Untuk itu para pejabat meningkatkan kekuasaan pejabat lokal dan
memasang manajer dalam industri, mengijinkan perusahaan skala-kecil dalam jasa dan produksi ringan, dan membuka ekonomi terhadap perdagangan asing dan
investasi. Kearah ini pemerintah mengganti ke sistem pertanggungjawaban para
keluaga dalam pertanian dalam penggantian sistem lama yang
berdasarkan penggabunggan, menambah kuasa pegawai setempat dan pengurus kilang
dalam industri, dan membolehkan berbagai usahawan dalam
layanan dan perkilangan ringan, dan membuka ekonomi pada perdagangan dan pelabuhan asing.
Pengawasan harga juga telah dilonggarkan. Ini mengakibatkan Cina daratan
berubah dari ekonomi terpimpin menjadi ekonomi campuran.
Pemerintah RRC tidak
suka menekankan kesamarataan saat mulai membangun ekonominya, sebaliknya
pemerintah menekankan peningkatan pendapatan pribadi dan konsumsi dan
memperkenalkan sistem manajemen baru untuk meningkatkan produktivitas.
Pemerintah juga memfokuskan diri dalam perdagangan asing sebagai kendaraan
utama untuk pertumbuhan ekonomi, untuk itu mereka mendirikan lebih dari
2000 Zona Ekonomi Khusus (Special Economic Zones, SEZ) di mana hukum investasi
direnggangkan untuk menarik modal asing. Hasilnya adalah PDB yang berlipat empat sejak 1978. Pada 1999 dengan jumlah populasi 1,25 miliar orang dan PDB hanya
$3.800 per kapita, Cina menjadi ekonomi keenam terbesar di dunia dari segi
nilai tukar dan ketiga terbesar di dunia setelah Uni Eropa dan Amerika Serikat dalam daya beli.
Pendapatan tahunan
rata-rata pekerja Cina adalah $1.300. Perkembangan ekonomi Cina diyakini
sebagai salah satu yang tercepat di dunia, sekitar 7-8% per tahun menurut
statistik pemerintah Cina. Ini menjadikan Cina sebagai fokus utama dunia pada
masa kini dengan hampir semua negara, termasuk negara Barat yang mengkritik
Cina, ingin sekali menjalin hubungan perdagangan dengannya. Cina sejak
tanggal 1 Januari 2002 telah menjadi anggota Organisasi
Perdagangan Dunia.
Cina
daratan terkenal sebagai tempat produksi biaya rendah untuk menjalankan
aktivitas pengilangan, dan ketiadaan serikat
sekerja amat
menarik bagi pengurus-pengurus perusahaan asing, terutama karena banyaknya
tenaga kerja murah. Pekerja di pabrik Cina biasanya dibayar 50 sen - 1 dolar
Amerika per jam (rata-rata $0,86), dibandingkan dengan $2 sampai $2,5 di Meksiko dan $8.50 sampai $20 di
AS. Buruh-buruh RRC ini seringkali terpaksa bekerja keras di kawasan berbahaya
dan mudah ditindas majikan karena tiada undang-undang dan serikat pekerja yang
bisa melindungi hak mereka.
India
Ekonomi India adalah terbesar keempat di dunia dalam PDB, diukur dari segi paritas daya beli (PPP), dan salah satu pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia.
India merupakan negara dengansistem demokrasi liberal terbesar di dunia karena mampu bersaing
pesat dengan Negara lainnya, terutama dalam mencari keuntungan, meskipun India
disebut sebagai Negara berkembang. India juga telah muncul sebagai kekuatan regional yang penting, memiliki kekuatan
militer terbesar dan memilikikemampuan
senjata nuklir.
India memiliki ekonomi
yang berada dalam urutan ke-10 dalam konversi mata uang dan ke-4 terbesar dalam PPP. Dia memiliki rekor ekonomi dengan pertumbuhan tercepat sekitar
8% pada 2003. Dikarenakan populasinya yang besar, namun
pendapatan per kapita India berdasarkan PPP hanya AS$3.262, berada diurutan ke-125 oleh Bank Dunia. Cadangan pertukaran asing India sekitar AS$143 miliar. Mumbai merupakan ibu kota finansial negara ini dan juga merupakan
rumah dari Reserve Bank of
India dan Bursa Efek Mumbai. Meskipun seperempat dari penduduk India masih
hidup di bawah garis kemiskinan, jumlah kelas menengah yang besar telah muncul karena cepatnya pertumbuhan dalam
industri teknologi
informasi.
Ekonomi India dulunya
banyak tergantung dari pertanian, namun sekarang ini hanya menyumbang kurang dari 25% dari PDB.
Industri penting lainnya termasukpertambangan, petroleum, pengasahan berlian, film, tekstil, teknologi informasi, dan kerajinan tangan. Kebanyakan daerah industri India berpusat di kota-kota utamanya.
Tahun-tahun belakangan ini, India telah muncul sebagai salah satu pemain
terbesar dalam perangkat lunak dan business process outsourcing, dengan pendapatan sekitar AS$17,2 miliar
pada 2004-2005. Dan ada juga banyak industri skala kecil yang meyediakan
lapangan kerja yang stabil bagi penduduk di kota kecil dan pedesaan.
Malaysia
Sistem ekonomi di Malaysia pada abad ke-19 sehingga tahun 1963 boleh dikategorikan
kepada 2 bentuk yang utama iaitu sistem ekonomi sara diri dan sistem ekonomi
komersil. Maka dari itu, hal ini disebut juga Malaysia menganut system ekonomi campuran, karena bentuk dan kegiatan ekonomi yang mereka amalkan adalah dipengaruhi daripada sistem
pemerintahan pada masa dahulu. Sebagai contoh, rakyat biasa menjadi petani,
pedagang; pembesar pula menjadi pemilik tapak perlombongan dan sebagainya.
Ekonomi sara diri ialah kegiatan ekonomi yang bertujuan atau
sekadar mampu untuk menampung keperluan harian keluarga. Maknanya, hasil
kegiatan ekonomi akan digunakan untuk keluarga mereka. Segala kelebihan
pengeluaran akan dijual, hasil jualan tersebut akan digunakan untuk membeli
barangan keperluan yang lain yang juga menjadi asas keperluan seperti pakaian
dan sebagainya. Kegiatan ekonomi sara diri yang utama ialah bercucuk tanam,
menangkap ikan dan memungut hasil hutan. Kegiatan sebegini tidak memerlukan
penggunaan mata wang yang banyak.
Sistem ekonomi komersil hanya wujud di Tanah Melayu setelah kehadiran penjajah British pada
abad ke-19. Kehadiran mereka telah mempergiatkan bentuk ekonomi tersebut
memandangkan mereka mengutip cukai daripada rakyat, memaksa rakyat mendapatkan
duit tunai. Ini kerana mereka yang gagal menjelaskan cukai akan dihukum. Salah
satu perkembangan yang nyata semasa itu dapat dilihat dalam sektor perdagangan
dan perlombongan.
Perancis
Ekonomi Perancis
menganut system perekonomian
liberalisme, karena menggabungkan
perusahaan pribadi ekstensif (hampir 2.5 perusahaan terdaftar) dengan
intervensi pemerintah (lihat dirigisme) substansial (meskipun menurun). Pemerintah mempertahankan
pengaruh terhadap bagian penting dalam sektor infrastruktur, dengan kepemilikan
mayoritas atas firma rel kereta api, listrik, pesawat terbang, dan
telekomunikasi. Telah mengendurkan kontrolnya secara bertahap sejak awal 1990-an. Pemerintah perlahan-lahan menjual saham
di France Télécom, Air France, juga industri asuransi, perbankan, dan
pertahanan.
Sebuah anggota grup
negara industri maju G8, Perancis menempati peringkat ekonomi terbesar kelima atau keenam menurut PDB nominal yang bergantung pada sumbernya.[16] Perancis bergabung dengan 11 anggotaUE lainnya untuk meluncurkan euro pada tanggal 1 Januari 1999, dengan koin dan uang kertas euro yang menggantikan franc Perancis (₣) pada awal 2002.
Menurut OECD, tahun 2004 Perancis adalah pengekspor barang manufaktur terbesar
kelima di dunia dan pengimpor terbesar keempat di dunia. Tahun 2003, Perancis
adalah penerima investasi langsung asing terbesar ke-2 di antara negara OECD dengan
nilai $47 miliar, setelah Luksemburg (dimana investasi langsung
asing adalah transfer uang ke bank yang terletak di negara itu) tapi di atas
Amerika Serikat ($39.9 miliar), Britania Raya ($14.6 miliar), Jerman ($12.9
miliar), atau Jepang ($6.3 miliar). Pada tahun yang sama, perusahaan Perancis
menginvestasikan $57.3 miliar di luar Perancis, menempatkan Perancis sebagai
investor langsung luar terpenting kedua di OECD, setelah Amerika Serikat
($173.8 miliar), dan di atas Britania Raya ($55.3 miliar), Jepang ($28.8
miliar) dan Jerman ($2.6 miliar).
Dalam edisi 2005 OECD
in Figures, OECD juga mencatat bahwa Perancis memimpin negara G7 menurut produktivitas (diukur sebagaimana PDB per jam bekerja). Tahun 2004, PDB per jam yang bekerja di
Perancis adalah $47.7, di atas Amerika Serikat ($46.3), Jerman ($42.1),
Britania Raya ($39.6), atau Jepang ($32.5).
Afrika Selatan
Sistem perekonomian
Afrika Selatan adalah ekonomi liberalisme. Hal ini dikarenakan masyarakatnya diberi
kebebasan dalam memiliki sumber-sumber produksi, kegiatannya selalu
mempertimbangkan keadaan pasar.
Afrika Selatan adalah
sebuah negara maju dengan penduduk yang berpendapatan sederhana. Negara ini
kaya dengan bahan tambang bernilai tinggi seperti emas, platinum, dan berlian.
Ia juga mempunyai system keuangan, perundangan, tetekomunikasi, energy,
infrastruktur yang maju, dan modern.
Sejak kedatangan Inggris di sana, ekonomi negara bergantung kepada sektorpertambangan. Tetapi beberapa dasawarsa yang lalu, kegiatan
tersebut telah digantikan oleh sektor produksi. Sektor industri Afrika Selatan yang sangat maju, dan merupakan
ekonomi ke-25 terbesar di dunia. Dengan hanya 7% penduduk dan 4% jumlah kawasan
keseluruhan Afrika, Afrika Selatan mengeluarkan lebih sepertiga produk dan jasa di Afrika, dan hampir 40 %
pengeluaran industri di Afrika. Bahan komoditas yang diekspor antara lain
alat-alat mesin, makanan dan peralatan, bahankimia, produk petroliam dan peralatan ilmiah.
Korea Selatan
Korea Selatan menganut system ekonomi pasar bebas dan menempati
urutan kelima belas berdasarkan PDB. Hal ini dikarenakan Korea Selatan telah mencapai rekor ekspor impor yang memukau, nilai ekspornya merupakan
terbesar kedelapan di dunia dan hal ini disebabkan karena mutu kualitas
barangnya adalah bernilai sangat baik. Sementara, nilai impornya terbesar kesebelas. Selain itu, masyarakat korea diberi kebebasan untuk mengatur
kegiatan ekonominya, dan tidak perlu menunggu perintah dari pemerintahan.
Kesuksesan ekonomi Korea
Selatan dicapai pada akhir 1980-an ketika PDB berkembang dari rata - rata 8% per tahun
(US$2,7 milyar) pada tahun 1962 menjadi US$230 milyar pada 1989.
Krisis
Finansial Asia 1997 membuka
kelemahan dari model pengembangan Korea Selatan, termasuk rasio utang/persamaan
yang besar, pinjaman luar yang besar, dan sektor finansial yang tidak disiplin.
Pertumbuhan jatuh sekitar 6,6% pada 1998, kemudian pulih dengan cepat ke 10,8% pada 1999 dan 9,2% pada 2000. Pertumbuhan kembali jatuh ke 3,3%
pada 2001 karena perlambatan ekonomi
dunia, ekspor yang menurun,
dan persepsi bahwa pembaharuan finansial dan perusahaan yang dibutuhkan tidak
bertumbuh. Dipimpin oleh industri dan konstruksi, ekonomi Korea Selatan mulai
bangkit pada 2002 dengan pertumbuhan sebesar 5,8%. Jumlah penduduk dibawah
garis kemiskinan sebesar 15% pada tahun 2003. Indeks gini menunjukkan perbaikan, dari angka 35.8
menjadi 31.3 pada tahun 2007. Nilai investasinya sebesar 29.3% dari PDB dan menempati urutan ke dua puluh satu.
Pada 2005, di samping merupakan pemimpin dalam akses internet kecepatan-tinggi, semikonduktor memori, monitor layar-datar dantelepon genggam, Korea Selatan berada dalam peringkat pertama
dalam pembuatan
kapal, ketiga dalam
produksi ban, keempat dalam seratsintetis, kelima dalam otomotif dan keenam dalam baja. Negara ini juga menempati peringkat ke tiga puluh enam dalam hal tingkat pengangguran, kesembilan belas dalam Indeks Kemudahan
Berbisnis dan ketiga puluh
satu dari 179 negara dalam Indeks Kebebasan
Ekonomi berdasarkan data
tahun 2010.
Laos
Sistem perekonomian Laos
yaitu menganut ekonomi pasar bebas, karena perencanaannya telah terpusat aktif oleh
pemerintah. Pertumbuhan ekonomi
melesat dari sangat rendah menjadi rata-rata 6% per tahun periode1988-2004 kecuali pada saat krisis finansial
Asia yang dimulai
pada 1997. Seperti negara berkembang umumnya, kota-kota
besarlah yang paling banyak menikmati pertumbuhan ekonomi. Ekonomi di
Vientiane, Luang Prabang, Pakxe, dan Savannakhet, mengalami pertumbuhan
signifikan beberapa tahun terakhir.
Sebagian besar dari
wilayahnya kekurangan infrastruktur memadai. Laos masih belum memiliki
jaringan rel kereta api, meskipun adanya rencana membangun rel yang menghubungkan Vientiane
dengan Thailand yang dikenal dengan Jembatan Persahabatan Thailand-Laos. Jalan-jalan besar yang meghubungkan pusat-pusat
perkotaan, disebut Rute 13, telah diperbaiki secara besar-besaran beberapa
tahun terakhir, namun desa-desa yang jauh dari jalan-jalan besar hanya dapat
diakses melalui jalan tanah yang mungkin tidak dapat dilalui sepanjang tahun.
Ada telekomunikasi internal dan eksternal yang terbatas,
terutama lewat jalur kabel, namun penggunaan telepon genggam/handphone telah
menyebar luas di pusat perkotaan. Listrik tidak tersedia di banyak daerah
pedesaab atau hanya selama kurun waktu tertentu. Pertanian masih memengaruhi setengah dari PDB dan menyerap 80% dari tenaga kerja yang
ada. Ekonomi Laos menerima bantuan dari IMF dan sumber internasional lain serta dari investasi asing
baru dalam bidang pemrosesan makanan dan pertambangan, khususnya tembaga dan emas. Pariwisata adalah industri dengan pertumbuhan
tercepat di Laos. Pertumbuhan ekonomi umumnya terhambat oleh banyaknya penduduk
berpendidikan yang pindah ke luar negeri akibat tidak tersedianya lapangan pekerjaan
yang memadai. Pada 2005 penelitian oleh Bank Dunia melaporkan bahwa 37% dari
penduduk Laos yang berpendidikan tinggal di luar negeri, menempatkan Laos pada
tempat ke-5 di dunia untuk kasus ini.
Akhir 2004 Laos
menormalisasi hubungan dagangnya dengan Amerika Serikat, yang membuat produsen
Laos mendapatkan tarif ekspor yang lebih rendah sehingga merangsang pertumbuhan
ekonomi mereka dari sektor ekspor.
Inggris
Sistem ekonomi yang
dimiliki oleh Negara United Kingdom atau Inggris adalah sistem
ekonomi pasar bebas (free market), karena Inggris adalah Negara yang dimana
tidak ada campurtangan dari pemerintah setempat dan konsumen dan para pengusaha
bebas menentukan apa yang akan dijual dan dihasilkan.
Inggris terkenal sebagai Negara yang memiliki ekonomi terbesar
ke-6 di dunia, dan ekonomi terbesar ke-3 di Eropa setelah Perancis dan Jerman.
Mata uang Negara ini adalah poundsterling (£).
Secara umum perekonomian
Inggris bisa dikatakan berada dalam grafik menurun. Industri di Inggris sudah
tidak mempunyai daya saing lagi di pasar dunia. Hal ini disebabkan karena
kapitalis di Inggris sudah tidak tertarik untuk menginvestasikan modal mereka
di bidang industri; sebagian besar dari mereka mengirimkan modal mereka ke luar
negeri. Sementara itu, untuk industry yang tersisa, mereka sudah tidak member
perhatian yang besar lagi, misalnya untuk biaya training buruh mereka hanya
mengeluarkan dana 0.3% dari pendapatan mereka.
Inggris tetap maju
mundur bergabung dalam zona Euro awal bulan Mei lalu, para pemimpin dari 25 perusahaan
besar Inggris mengirim surat kepada Perdana Menteri (Tony Blair), mengingatkan
dampak serius yang bakal dihadapi perekonomian Inggris jika terus berada diluar
zona euro. Para pemimpin dengan sekitar 100.000 karyawan ini antara lain
pimpinan Vodafone Chris Gent. Surat ini berkaitan dengan rencana Pemerintah
Inggris, awal bulan Juni, mengumumkan hasil tes ekonomi yang memungkinkan
Inggris bergabung ke zona euro.
Eropa
Eropa memiliki ekonomi liberalis sebagai aksi dan
reaksi penentangan komunisme, Eropa membuat suatu paham yang berterminologi politis
(termasuk “sosialisme” dan ” demokrasi sosial”). Tapi, mereka tidak bisa
memilih AS dengan pahamnya tersebut, dikarenakan pada saat itu Eropa belum
begitu mengenal liberalisme yang dianut oleh AS. Tapi beberapa tahun kemudian
barulah Eropa menyadari bahwa liberalisme yang dianut oleh AS. Hal itu
mendorong Eropa ke suatu kebebasan individu tersendiri yang akhirnya
memperbaiki keadaan ekonomi mereka tersendiri. Liberalisme di Eropa mempunyai
suatu tradisi yang kuat. Di negara-negara Eropa, kaum liberal cenderung
menyebut diri mereka sendiri sebagai kaum liberal, atau sebagai radical
centrists yang democratic.
oleh karna itu sistem ekonomi liberal mempunyai
dampak keutungan dan kelemahan yaitu,Ada beberapa keuntungan dari suatu sistem ekonomi liberal, yaitu:
Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi, karena masyarakat tidak perlu lagi menunggu perintah/komando dari pemerintah.
Setiap individu bebas memiliki untuk sumber-sumber daya produksi, yang nantinya akan mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
Timbul persaingan semangat untuk maju dari masyarakat.
Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena adanya persaingan semangat antar masyarakat.
Efisiensi dan efektivitas tinggi, karena setiap tindakan ekonomi didasarkan motif mencari keuntungan.
Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi, karena masyarakat tidak perlu lagi menunggu perintah/komando dari pemerintah.
Setiap individu bebas memiliki untuk sumber-sumber daya produksi, yang nantinya akan mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
Timbul persaingan semangat untuk maju dari masyarakat.
Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena adanya persaingan semangat antar masyarakat.
Efisiensi dan efektivitas tinggi, karena setiap tindakan ekonomi didasarkan motif mencari keuntungan.
Dan ada juga beberapa
kelemahan daripada sistem ekonomi liberal, adalah:
Terjadinya persaingan
bebas yang tidak sehat bilamana birokratnya korup.
Masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
Banyak terjadinya monopoli masyarakat.
Banyak terjadinya gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya oleh individu.
Pemerataan pendapatan sulit dilakuka karena persaingan bebas
Masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
Banyak terjadinya monopoli masyarakat.
Banyak terjadinya gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya oleh individu.
Pemerataan pendapatan sulit dilakuka karena persaingan bebas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar